
Bek Kroasia Domagoj Vida tanpa sadar membocorkan strategi yang akan diterapkan tim asuhan Vatreni saat menghadapi Spanyol di babak 16 besar Euro 2020 (Euro 2021) di Parken Stadium, Kopenhagen, Denmark, Senin (28/6) malam.
Strategi tersebut diungkap Vida usai acara beregu pada Sabtu (26/6), kini Denmark. Menurut pemain Besiktas, Kroasia harus memanfaatkan peluang begitu pemain Spanyol itu kehilangan bola. Berita Terkini
“Kami harus tenang ketika [Spanyol] menguasai bola. Begitu kami memilikinya, kami harus membalas dengan cepat. Mereka tidak suka ketika mereka tidak menguasai bola, jadi kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin. ” “Ujar Vida.
Read More: Best 3rd Ranking in the Round of 16 of Euro 2020
Menurut statistik yang disajikan di situs resmi konfederasi sepak bola Benua Azzurro, jelas bahwa Spanyol tidak pernah kehilangan penguasaan bola. Berita Olahraga
Karakter permainan yang diterapkan La Furia Roja, julukan Spanyol, didominasi oleh umpan-umpan pendek dan menengah. Persentase umpan pendek adalah 25 persen (524 kali), umpan rata-rata adalah 68 persen (1.442 kali) dan umpan panjang adalah 7 persen (159 kali).
Dari tiga pertandingan penyisihan grup, ada 2.400 operan, di mana 2.125 di antaranya berhasil. Hingga 88% umpan untuk pemain Spanyol akurat.
Sebagai perbandingan, dalam tiga pertandingan penyisihan grup, pemain Kroasia membuat 1.548 operan. Dari jumlah itu, hanya 1.339 yang berhasil, yang bisa menjadi acuan ketepatan teknik individu pemain Kroasia.
Kabar baiknya, menurut Vida, statistik Spanyol saat ini bukan sekaliber era Xavi Hernández dan Andrés Iniesta. Pada saat duo asal Barcelona ini, Spanyol memang memiliki dua wajah: cantik dan mematikan. Politik Eropa dan Prusia
“Spanyol adalah tim hebat dengan pemain hebat, tapi saya pikir mereka jauh lebih baik ketika Xavi [Hernández] dan [Andrés] Iniesta masih bermain. Namun, itu tidak berarti neraka tidak menunggu kami,” katanya 32. tahun.
Gelandang Kroasia Mateo Kovacic juga mengungkapkan hal yang sama. Melawan tim dengan ‘hobi’ mengontrol permainan ‘intim’ seperti Spanyol, hanya ada beberapa formula penyeimbang, salah satunya adalah membangun efektivitas serangan balik. Berita Dunia
“Spanyol adalah tim hebat yang menikmati penguasaan bola dan suka bermain. Itulah mengapa penting bagi kami untuk berusaha menjaga bola sebanyak mungkin dengan mengadopsi cara bermain yang paling mereka sukai,” kata Kovacic. .
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic juga memiliki anggapan yang sama. Dalam ‘kacamata’ Dalic, karakter Spanyol yang sebenarnya tercermin dalam pertandingan melawan Slovakia. Kembalinya Sergio Busquets menghidupkan kembali lini tengah Luis Enrique.